Masa putih abu-abu adalah masa yang paling indah kata orang, dan mungkin itu memang benar. Kisah yang dilalui pada masa itu diakui banyak orang memang mengesankan, tak luput diriku ini. Ikut sebuah organisasi jadi agenda pertama waktu itu. Para siswa baru hanya boleh ikut satu ekskul, pusing menentukkan? pasti!! Dalam hal ini kebanyakan anak takut memilih karena setiap ekskul punya cara dan kriteria tersendiri untuk menyeleksi calon anggotanya. Kabar baiknya, pramuka (ekskul paling menyeramkan bagi para siswa baru) tiadk diwajibkan. Akan tetapi, jika siswa tak lulus uji dari ekskul yang dipilihnya maka secara otomatis akan jadi anggota pramuka. Setiap ekskul juga dibatasi quota tertentu untuk memilih anggota barunya.Hari penyeleksian sudah di depan mata, tetapi saya belum punya keputusan untuk memilih salah satu ekskul. Setelah saya sorting lalu saya searching dari hati saya yang paling dalam, maka ketemulah kata RESMAPALA (Remaja SMA Pecinta Alam) dan kemudian saya print pada lembar kertas pendaftaran anggota baru Resmapala. Di awal, banyak sekali peraturan untuk masuk komunitas pecinta alam satu-satunya di daerah saya itu. Yang harus pakai inilah, harus pakai itulah, gak boleh beginilah, gak boleh begitulah, hmmmm banyak dech peraturannya jika dibandingkan dengan ekskul lainnya. Saya sempat ingin mengundurkan diri dan berpasrah diri untuk terjun ke kandang singa (ekskul pramuka), tapi ALLAH berkehendak lain. Syarat yang tadinya saya anggap sulit dipermudah begitu saja oleh ALLAH untuk memenuhinya. Alhamdulillah....
Kita mulai awal cerita Golongan Penyayang Alam ini dengan 'Bismillahirrohmanirrohim'. Kita mulai dari proses seleksi. Proses seleksi yang menegangkan! Anggota baru dipanggil satu per satu layaknya antri untuk berobat gratis..hehehehe. Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya tiba giliran saya. Saya dibawa ke suatu tempat, dan diberondongi dengan berbagai macam pertanyaan oleh kakak senior. Tentang motivasi'lah, harapan untuk Resmapala ke depan, serta tak lupa ijin dari orang tua. Soalnya waktu itu Resmapala lagi bermasalah dengan legalitas bahkan sampai artikel ini saya tulis. Resmapala terancam dibubarkan dengan alasan kegiatannya terlalu berbahaya alias menantang maut. Tapi sejak dulu kala belum ada kasus apa pun sebenarnya dengan Resmapala. Tapi ya begitulah para manusia yang tak suka dengan kami, bikin alasan dengan berbagai macam dan bentuk tinggal pilih dah....
Para kakak senior berunding kelas agar tidak salah pilih anggota soalnya kegiatan ke depan bakal butuh tekad yang kuat. Para calon sudah berharap cemas (cemas jika masuk pramuka), ada yang membaca mantra (do'a maksudnya), ada yang sudah meneteskan air mata, ada yang tenang-tenang saja, beragam dech. Tibalah saat eliminasi!! aduuuuuuuuh air mata saya juga ikut-ikutan pengen nyusul temen-temennya...huft :(. Tapi saat itu memang suasananya haru banget. Semua nak punya motivasi yang kuat untuk ikut dalam organisasi ini. Saya juga harap-harap cemas, berharap di terima di Resma dan cemas ikut pramuka yang konon begitu menyeramkan. Anak-anak pada nangis semua, sampai seniornya bingung 'kenapa ini??' Anak-anak menjawab 'masa ada eliminasi to mbak? Padahal kami pengen banget, kami juga sudah berjuang sekuat kami' Tapi rengekan itu tak berarti apa-apa. Kami dibagi menjadi 2 kelompok. Nama yang dipanggil langsung dipersilahkan untuk menemui kakak senior di belakang kantin sekolah. Anak-anak makin histeris, mendengar itu semua. Saya dan beberapa anak lain yang tak disebut namanya makin cemas akan nasib ekskul kami ke depan. Kami ngomong semampu kami menjelaskan mengapa kami histeris seperti ini. Setelah beberapa waktu kami yang yadinya dibagi mnejadi 2 kelompok dikumpulkan lagi dalam satu tempat. Daaaaaaaaan pengumuman itu diucapkan 'yang dipanggil tadi......' kakak senior mulai memperlambat proses yang sudah kami tunggu-tunggu. 'maaf!! dan jangan berkecil hati' Weleh weleh makin lemot ini kakak seniornya (saya geregetan dalam hati). 'Kalian yang tidak dipanggil, tolong jangan berhenti melangkah' Hedewh hedewh kakak senior makin memusingkan. Dan ternyata kami-kami yang tidak dipanggillah yang masuk jadi anggota Resmapala ke-15. Ya ampuuuuuuuun alhamdulillah Ya ALLAH, gak jadi masuk pramuka. Padahal sebelumnya saya sudah siapkan mental untuk masuk ekskul pramuka. Anak-anak pada bersorak 'horeeeeeeeee' saling berpelukkan dan mengucapkan selamat. Karena sabtu itu akan diadakan KLE alias Kemah Lintas Ekstra (karena kemah ini diikuti oleh semua ekstra yang ada di sekolah) maka kami yang baru saja terdaftar di Resmapala harus mencatat peralatan apa saja yang harus kami bawa (setiap ekstra punya list barang bawa'an sendiri-sendiri).
KLE datang! Kami anggota Resma yang tidak diakui di sekolah (masalah legalitas) benar-benar harus tes mental. Dihina sana, dicaci sini, dibilang begini, diomongin begitu. Ya kalau yang dihina kamim mungkin masih tak apa tapi ini sudah masuk dalam organisasi, jelas kami tidak terima. Kebetulan yang 'nyocros' aja itu adalah anggota yang dimana ketuanya adalah anggota Resma juga (sebelum ini ekskul pramuka wajib, sehingga siswa bebas memilih ingin ikut ekskul mana pun asal bisa bagi waktu). Maka kami putuskan untuk laporan pada ketua Resmapal kala itu 'mas Andik'. Tapi kakak senior Resma berkata 'kita itu sedang cari muka sama sekolah biar dapat legalitas lagi, jadi bersabarlah! Ini ujian pertama'. Kami, khususnya saya baru sadar betapa sebenarnya kakak senior ini juga mendapat perlakuan yang sama seperti kami. Hmmmmm awal yang benar-benar bikin pusing. Kalau kaya gini gimana ya ke depannya? saya bertanya dalam hati. Meskipun sepertinya berat tapi melihat kakak-kakak senior yang baik hati dan tidak sombong dan wajah anggota-anggota baru yang penuh optimistis, lalu hati saya berkata 'Kami pasti bisa!!' sesuai semboyan Resmapala "Vaaaaaa RESMAPALA GOOOOOOOO!!"
Kakak senior selalu berkata pada kami sejak awal 'kegiatan di Resma itu berat, tak seindah dan mungkin tak semudah yang kalian bayangkan'. Kegiatan yang semakin lama semakin berat. Tapi mereka selalu memberi semangat 'Sudah basah, ya lanjut aja basah. Semangat!!'. Saya seperti menemukan keluarga kedua saya disini, suasana yang selalu penuh kebersamaan, kata Bhineka Tuggal Ika begitu terasa....Meskipun ada ikatan senior junior akan tetapi disini semua terasa lebih enjoy....Asyik dech pokoknya......hehehehe
PS :
Kata-kata yang ditanda kutip itu saya kurang ingat jelas, jadi saya tulis intinya saja yang sesuai. Harap maklum!! ^_^