Past, Present and Future Informatics

Informatika, sebuah kata yang mungkin tak asing lagi di era-era sekarang ini. Bahkan sangat di idam-idamkan oleh sebagian besar orang karena lowongan pekerjaan dalam bidang ini sungguh menggiurkan (termasuk penghasilan yang di dapat). Saya sendiri adalah mahasiswa informatika. Akan tetapi, jika sebagian banyak orang memang sangat menginginkan jurusan ini beda dengan saya dulu waktu mendaftar jurusan ini. Setelah lulus dari Senior High School saya sangat pusing memikirkan ingin kemana. Ingin kesana tetapi tak boleh sama orangtua, disuruh kesana sama orangtua akan tetapi saya tak minat untuk kesana. Sungguh hari-hari yang memusingkan dan membosankan. Sempat terlintas dalam hidupku untuk menuntut ilmu di Universitas Brawijaya fakultas Matematika, sudah hampir daftar akan tetapi orangtua tak meridhoinya (ridho ALLAH ridho orangtua) jadi saya mengurungkan niat saya. Sempat ingin ke STAN, pada awalnya orangtua saya meridhoi keputusan saya itu tetapi akhirnya tak diridhoi juga karena satu alasan sejak awal "tak boleh kuliah jauh-jauh" padahal kuliah disana itu gratis lulus pun pasti salur kerja jadi pegawai negeri lagi, tapi apalah daya percuma jika jalanku itu tak diridhoi ALLAH pada akhirnya pasti tak akan 'Happy Ending'.

Sampai pada suatu ketika teman senasib seperjuangan sejak dari jaman taman kanak-kanakku mendaftarkan diri ke Wearnes Education Center Madiun. Waktu itu saya masih bingung menentukkan sekolah. Sebenarnya orangtua saya sangat menginginkan saya meneruskan ke jurusan keguruan, akan tetapi hati saya berkata lain. Akhirnya orangtua saya menyerahkan semua keputusan di tangan saya. Karena saya bingung akhiynya saya ikut sohib karib saya untuk mendaftar jadi mahasiswa WEC Madiun. Setelah memutuskan sekolah satu lagi permasalahannya 'jurusan'. Setelah saya pikir-pikir akhirnya terucaplah dari mulut saya kata 'informatika' ketika ditanya oleh mbak FO. Sebelum saya memutuskan untuk memilih informatika saya sempat bertanya pada kakak kelas saya yang juga ambil jurusan informatika di UIN Maliki Malang. Saya bertanya "mas informatika itu sulit apa tidak?" dan dia pun menjawab "Semua itu tergantung niat, semua tak ada yang sulit. Saya dulu juga hanya bermodal niat dan minat karena yang penting itu, masalah bakat bisa dikembangkan". Berangkat dari kata-kata itulah saya memantapkan hati saya untuk mengembangkan bakat dalam bidang informatika yang sama sekali belum saya mengerti. Meskipun ada pelajaran Tikom waktu SMA tetapi saya termasuk siswa yang sering mengikuti kata teman daripada kata guru jadi tak tau apa-apalah diriku ini mengenai komputer. Istilah kerennya saya ini hanya "Bonek" untuk daftar jurusan informatika.

Semua itu adalah kenangan alias masalalu. Masalahnya sekarang, bukan masalah masalalu atau bagaimana kita sekarang tetapi masalahnya adalah masa depan. Bagaimana kita menjalani hari ini untuk masa depan kita masing-masing. Saya benar-benar merasakan bagaimana niat dan minat itu sangat penting untuk menjalani sesuatu. Bakat benar-benar bisa dikembangkan jika kita punya niat dan minat yang kuat. Akhirnya sekarang saya benar-benar tertarik dengan dunia informatika, meskipun saya sering bertanya dengan kakak kelas yang sekaligus guru spiritual. :) Percaya atau tidak gara-gara perkataannya hati saya tergugah dan punya tekad kuat untuk menjalani sesuatu. Sekarang tergantung bagaimana saya menjalani pendidikan ini dan tak lupa berdoa pada Sang Pencipta. Pernah seseorang berkata pada saya, yang terpenting dari menuntut ilmu ya dapat ilmunya. Kejar ilmunya InsyaALLAH kerja dan yang lain-lain akan ikut dengan sendirinya. Setelah itu bagaimana kita memanfaatkan ilmu itu dengan baik supaya bermanfaat. Ingatlah semuanya akan terlambat jika malaikat izroil mencabut nyawa kita, segala upaya kita sudah terlambat karena tak ada yang dapat membantu kita setelah kita mati, kecuali 3 hal atau 3 perkara yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang soleh yang mendoakan orang tuanya. Ilmu yang bermanfaat. Bisa dikatakan bermanfaat jika ketika seseorang telah mengamalkan dan mengajarkan ilmu kita kepada orang lain, bukan ketika orang menggunakan hasil ilmu kita.  Dengan begitulah ilmu yang kita miliki selalu mengalir tanpa ada halangan yang berarti.

Sebuah motto dalam hidup saya 'Semangat langkah melawan dunia untuk meraih mimpi yang sempurna! Dengarkan kata mereka yang baik dan bermanfaatn dan tak perlu dengarkan kata mereka yang membuat semangat kita kendur apalagi membuat kita putus asa dalam menjalani hidup ini...Cayooooo ^_^